Privacy Policy for www.economicprofitpruduction.blogspot.com/
If you require any more information or have any questions about our privacy policy, please feel free to contact us by email at be76287@gmail.com.
At www.economicprofitpruduction.blogspot.com/, the privacy of our visitors is of extreme importance to us. This privacy policy document outlines the types of personal information is received and collected by www.economicprofitpruduction.blogspot.com/ and how it is used.
Log Files
Like many other Web sites, www.economicprofitpruduction.blogspot.com/ makes use of log files. The information inside the log files includes internet protocol ( IP ) addresses, type of browser, Internet Service Provider ( ISP ), date/time stamp, referring/exit pages, and number of clicks to analyze trends, administer the site, track user’s movement around the site, and gather demographic information. IP addresses, and other such information are not linked to any information that is personally identifiable.
Cookies and Web Beacons
www.economicprofitpruduction.blogspot.com/ does use cookies to store information about visitors preferences, record user-specific information on which pages the user access or visit, customize Web page content based on visitors browser type or other information that the visitor sends via their browser.
DoubleClick DART Cookie
.:: Google, as a third party vendor, uses cookies to serve ads on www.economicprofitpruduction.blogspot.com/.
.:: Google's use of the DART cookie enables it to serve ads to users based on their visit to www.economicprofitpruduction.blogspot.com/ and other sites on the Internet.
.:: Users may opt out of the use of the DART cookie by visiting the Google ad and content network privacy policy at the following URL - http://www.google.com/privacy_ads.html
Some of our advertising partners may use cookies and web beacons on our site. Our advertising partners include ....
Google Adsense
These third-party ad servers or ad networks use technology to the advertisements and links that appear on www.economicprofitpruduction.blogspot.com/ send directly to your browsers. They automatically receive your IP address when this occurs. Other technologies ( such as cookies, JavaScript, or Web Beacons ) may also be used by the third-party ad networks to measure the effectiveness of their advertisements and / or to personalize the advertising content that you see.
www.economicprofitpruduction.blogspot.com/ has no access to or control over these cookies that are used by third-party advertisers.
You should consult the respective privacy policies of these third-party ad servers for more detailed information on their practices as well as for instructions about how to opt-out of certain practices. www.economicprofitpruduction.blogspot.com/'s privacy policy does not apply to, and we cannot control the activities of, such other advertisers or web sites.
If you wish to disable cookies, you may do so through your individual browser options. More detailed information about cookie management with specific web browsers can be found at the browsers' respective websites.
Hati-hati dengan ATM Debit

Maling Berteknologi Canggih
Kapolwil: Ini Yang Pertama di Indonesia
SURABAYA - Pemegang kartu ATM yang juga berfungsi sebagai kartu debit kini harus lebih waspada. Sebab, pelaku kejahatan semakin canggih dalam beraksi. Kartu debit pun sangat mudah dibobol.
Kemarin, Unit Idik IV Tipiter (Tindak Pidana Tertentu) Satreskrim Polwiltabes Surabaya mengungkap kasus pembobolan kartu debit BCA dengan modus baru. Ho Tony Laurentius Hosana, tersangka kasus itu, menyadap data nasabah melalui alat canggih bernama skimmer. Data tersebut kemudian dimasukkan ke dalam "kartu kosong" (white card) miliknya.
Kapolwiltabes Surabaya Kombes Pol Anang Iskandar menyebutkan, kasus yang diungkap anak buahnya kemarin itu merupakan yang pertama di Indonesia . "Sepanjang pengetahuan saya, belum ada satu pun pengungkapan kasus kartu debit yang dilakukan polisi. Jadi, pengungkapan ini merupakan yang pertama," kata Anang yang didampingi Kasatreskrim Polwiltabes Surabaya AKBP Mujiyono..
Barang bukti yang disita polisi cukup banyak. Di antaranya, sebuah card reader/encoding merek Axicon, sebuah laptop, dan sebuah skimmer (pembaca data) merek Axicon. "Alat penyadap data nasabah tersebut dibeli tersangka di Hongkong," ungkap Anang.
Berdasar informasi yang dihimpun Jawa Pos, pengungkapan tersebut bermula dari laporan BCA ke Mabes Polri pada Juli lalu. "Saat itu, BCA melapor adanya komplain transaksi dari para nasabah senilai Rp 300 juta dalam dua bulan terakhir," katanya.
Selanjutnya, tim Eksus (Ekonomi Khusus) Bareskrim (Badan Reserse Kriminal) Mabes Polri turun tangan untuk menyelidiki dan memeriksa sejumlah saksi. Hasilnya, diketahui bahwa transaksi dan "jebolnya" kartu debit BCA itu terjadi di Surabaya .. Mabes Polri pun memerintah Polwiltabes Surabaya untuk mengungkap kasus tersebut.
Penyelidikan yang dipimpin Kasubnit Idik IV Iptu Mulyadi tidak sia-sia. Polisi mencurigai Ho Tony Laurentius, 24, warga Regensi Blok A 21, Klampis Ngasem, Surabaya . Bos butik tersebut terbukti menyadap data nasabah BCA saat ada pembeli yang membayar melalui emisi debit BCA di tokonya.
Kepada penyidik, Tony mengakui semua perbuatannya. "Saya memang berniat membobol kartu debit para pelanggan yang berbelanja di toko saya," ungkapnya.
Salah satu buktinya adalah kenekatan Tony membeli skimmer dan card reader/encoding merek Axicon tersebut di luar negeri. "Alat itu dibeli di Hongkong seharga hampir Rp 50 juta," jelas Kanit Idik IV AKP Nunuk.
Anang menjelaskan, modus yang dilakukan Tony sebenarnya cukup sederhana. "Jadi, setiap ada pelanggan yang membayar melalui kartu debit, dia hanya perlu mengintip dan mengingat enam digit PIN pelanggannya. Hal tersebut tidak terlalu sulit karena saat nasabah memasukkan PIN, biasanya gampang dilihat," ujar orang nomor satu di jajaran kepolisian Surabaya tersebut.
Selanjutnya, skimmer canggih merek Axicon yang dibeli Tony jauh-jauh dari Hongkong itulah yang bekerja. "Saat pelanggan menggesek kartunya, hanya butuh beberapa menit, semua data rekening bank milik para pelanggan berpindah ke laptop Tony," jelasnya. Tampaknya, Tony menghubungkan EDC (alat pendebit kartu BCA) dengan skimmer, kemudian disambungkan ke laptop-nya.
Kemudian, data tersebut dimasukkan ke dalam kartu kosong yang telah disiapkan. "Setelah semua data masuk, Tony tinggal memasukkan PIN yang sebelumnya diintip.. Selanjutnya, dengan bebas dia menguras isi ATM korban," ungkap perwira dengan tiga mawar di pundak tersebut. Namun, belum lama beraksi, Tony ditangkap polisi. (ano)
SURABAYA - Pemegang kartu ATM yang juga berfungsi sebagai kartu debit kini harus lebih waspada. Sebab, pelaku kejahatan semakin canggih dalam beraksi. Kartu debit pun sangat mudah dibobol.
Kemarin, Unit Idik IV Tipiter (Tindak Pidana Tertentu) Satreskrim Polwiltabes Surabaya mengungkap kasus pembobolan kartu debit BCA dengan modus baru. Ho Tony Laurentius Hosana, tersangka kasus itu, menyadap data nasabah melalui alat canggih bernama skimmer. Data tersebut kemudian dimasukkan ke dalam "kartu kosong" (white card) miliknya.
Kapolwiltabes Surabaya Kombes Pol Anang Iskandar menyebutkan, kasus yang diungkap anak buahnya kemarin itu merupakan yang pertama di Indonesia . "Sepanjang pengetahuan saya, belum ada satu pun pengungkapan kasus kartu debit yang dilakukan polisi. Jadi, pengungkapan ini merupakan yang pertama," kata Anang yang didampingi Kasatreskrim Polwiltabes Surabaya AKBP Mujiyono..
Barang bukti yang disita polisi cukup banyak. Di antaranya, sebuah card reader/encoding merek Axicon, sebuah laptop, dan sebuah skimmer (pembaca data) merek Axicon. "Alat penyadap data nasabah tersebut dibeli tersangka di Hongkong," ungkap Anang.
Berdasar informasi yang dihimpun Jawa Pos, pengungkapan tersebut bermula dari laporan BCA ke Mabes Polri pada Juli lalu. "Saat itu, BCA melapor adanya komplain transaksi dari para nasabah senilai Rp 300 juta dalam dua bulan terakhir," katanya.
Selanjutnya, tim Eksus (Ekonomi Khusus) Bareskrim (Badan Reserse Kriminal) Mabes Polri turun tangan untuk menyelidiki dan memeriksa sejumlah saksi. Hasilnya, diketahui bahwa transaksi dan "jebolnya" kartu debit BCA itu terjadi di Surabaya .. Mabes Polri pun memerintah Polwiltabes Surabaya untuk mengungkap kasus tersebut.
Penyelidikan yang dipimpin Kasubnit Idik IV Iptu Mulyadi tidak sia-sia. Polisi mencurigai Ho Tony Laurentius, 24, warga Regensi Blok A 21, Klampis Ngasem, Surabaya . Bos butik tersebut terbukti menyadap data nasabah BCA saat ada pembeli yang membayar melalui emisi debit BCA di tokonya.
Kepada penyidik, Tony mengakui semua perbuatannya. "Saya memang berniat membobol kartu debit para pelanggan yang berbelanja di toko saya," ungkapnya.
Salah satu buktinya adalah kenekatan Tony membeli skimmer dan card reader/encoding merek Axicon tersebut di luar negeri. "Alat itu dibeli di Hongkong seharga hampir Rp 50 juta," jelas Kanit Idik IV AKP Nunuk.
Anang menjelaskan, modus yang dilakukan Tony sebenarnya cukup sederhana. "Jadi, setiap ada pelanggan yang membayar melalui kartu debit, dia hanya perlu mengintip dan mengingat enam digit PIN pelanggannya. Hal tersebut tidak terlalu sulit karena saat nasabah memasukkan PIN, biasanya gampang dilihat," ujar orang nomor satu di jajaran kepolisian Surabaya tersebut.
Selanjutnya, skimmer canggih merek Axicon yang dibeli Tony jauh-jauh dari Hongkong itulah yang bekerja. "Saat pelanggan menggesek kartunya, hanya butuh beberapa menit, semua data rekening bank milik para pelanggan berpindah ke laptop Tony," jelasnya. Tampaknya, Tony menghubungkan EDC (alat pendebit kartu BCA) dengan skimmer, kemudian disambungkan ke laptop-nya.
Kemudian, data tersebut dimasukkan ke dalam kartu kosong yang telah disiapkan. "Setelah semua data masuk, Tony tinggal memasukkan PIN yang sebelumnya diintip.. Selanjutnya, dengan bebas dia menguras isi ATM korban," ungkap perwira dengan tiga mawar di pundak tersebut. Namun, belum lama beraksi, Tony ditangkap polisi. (ano)
|
__._,_.___
Subscribe to:
Comments (Atom)